Kamis, 28 Juli 2011

PROSES PENULISAN KARYA ILMIAH TAHAP PENULISAN



PROSES PENULISAN
 KARYA ILMIAH
TAHAP PENULISAN
  1. Tahap prapenulisan
  2. Tahap penulisan draf
  3. Tahap revisi
  4. Tahap penyuntingan
  5. Tahap publikasi
TAHAP PRAPENULISAN
1.       Pemilihan dan pembatasan topik
2.       Merumuskan tujuan
3.       Mempertimbangkan bentuk karangan
4.       Mempertimbangkan pembaca
5.       Mengumpulkan data pendukung
6.       Merumuskan judul
7.       Merumuskan tesis
8.       Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline

Pemilihan Topik
§  Apa yang akan kita tulis?
§  Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
§  Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
§  Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.

TAHAP PENULISAN DRAF
Ø  Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
Ø  Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
Ø  Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.

TAHAP REVISI
v  Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
v  Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.

TAHAP PENYUNTINGAN
o   Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
o   Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
o   Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.

TAHAP PUBLIKASI
v  Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
v  Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.


MENULIS KARYA ILMIAH
A. Pengertian Karya Ilmiah
                Karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang ditulis menurut metodologi  dan penulisan yang benar.
B. Ciri-ciri Karangan Ilmiah:
                1. sistematis;
                2. objektif;
                3. cermat, tepat, dan benar;
                4. tidak persuasif;
                5. tidak argumentatif;
                6. tidak emotif;
                7. tidak mengejar keuntungan sendiri;
                8. tidak melebih-lebihkan sesuatu.
C. Bentuk Karangan Ilmiah
                1. Makalah
                2. Usulan penelitian
                3. Skripsi
                4. Tesis
                5. Disertasi
Kerangka Karya Ilmiah
                BAB I PENDAHULUAN
                A. Latar Belakang Masalah
                B. Identifikasi Masalah
                C. Pembatasan Masalah
                D. Rumusan Masalah
                E. Tujuan Penelitian
                F. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN TEORI
BAB III METODE PENELITIAN
                A. Jenis Penelitian
                B. Subjek dan Objek Penelitian
                C. Waktu dan Tempat Penelitian
                D. Teknik Pengumpulan Data
                E. Instrumen Pengumpulan Data
                F. Teknik Analisis Data
                G. Kredibilitas Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
                A. Deskripsi Setting Penelitian
                B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN  SARAN-SARAN
                A. Kesimpulan
                B. Implikasi
                C. Saran
JENIS-JENIS TULISAN
BERSADARKAN RAGAMNYA
1. Faktawi
                a. tulisan ilmiah
                b. informatif/ilmiah populer
2.Khayali
BERDASARKAN KADAR KEILMIAHAN
1) Ilmiah murni
q  Memiliki tujuan tertentu dan bersifat akademis.
q  Jangkauan  pembacanya terbatas pada kaum ilmuwan/akademisi.
2) Ilmiah populer
Ø  Konsumsi masyarakat umum
Ø  Tema-tema yang diangkat yang mudah dipahami secara umum, misalnya kesehatan, kecantikan, politik, dsb.
JENIS-JENIS TULISAN ILMIAH MURNI
1. Makalah
v  Makalah kerja
v  Makalah tugas
v  Makalah penelitian
2. Naskah publikasi
                Berupa makalah yang sudah diperbaharui, prosiding seminar, artikel ilmiah.
3. Laporan akhir dibuat untuk tujuan akademis
JENIS TULISAN INFORMATIF/ILMIAH POPULER
1. Esai
2. Tajuk Rencana
3. Opini
4. Feature
5. Resensi Buku
6. Ulasan
ESAI
ü  Berisi kupasan terhadap suatu masalah,  baik persoalan berkaitan dengan ilmu, teknologi, maupun seni. Dapat juga berisi prosa (karangan bebas) singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subjek tertentu.
ü  Bagian esai
                a. pendahuluan (tesis)
                b. isi (menyajikan seluruh informasi tentang subjek)
                c. kesimpulan


SKEMATIK ESAI
Tesis

                                                konteks
Isi                                           masalah
                                                solusi
Simpulan
TIPE-TIPE ESAI
1)  Esai deskriptif
                Memaparkan subjek dan membuat kesan tertentu terhadap subjek.
2) Esai ekspositori
                Menjelaskan subjek dengan disertai perbandingan dua hal, mengidentifikasi hubungan sebab akibat/mengklasifikasi.
3)Esai naratif
                Penggambaran ide dengan bertutur tentang suatu kejadian yang disusun berdasarkan urutan waktu.
4) Esai persuasif
                Usaha mengubah pikiran dan perilaku pembaca atau memotivasi agar ikut serta dalam suatu tindakan.
5) Esai dokumentatif
                Berisi informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah institusi atau otoritas tertentu.
KAIDAH KUTIPAN DALAM KARYA ILMIAH
Apa itu KUTIPAN?
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat/ide/gagasan orang lain yang diambil dari sumber tertentu.
Cara Mengutip
Kutipan menyebutkan nama (penulis/editor – cukup nama belakang), tahun terbit sumber referensi, halaman (yang dikutip).
………………. (Trimo, 2007: 202)
Trimo (2007: 202) menyatakan ……
Menurut Trimo (2007: 202) …………
Jenis-jenis Kutipan
J Kutipan terbagi 2, yaitu:
1.Kutipan Langsung àto quote’
     :) mengutip sama persis seperti sumbernya
     :) ada 2 macam à panjang dan pendek
2. Kutipan Tidak Langsung àto paraphrase
    :) mengambil gagasan/ide dari sumber tertentu tetapi  dikalimatkan dengan bahasa si pengutipnya  = menyitir (sitiran)
3. Kutipan dari sumber kedua à mengutip yang dikutip orang lain dalam suatu naskah
Prinsip-prinsip Mengutip (Langsung)
  Jangan mengadakan perubahan à jika terpaksa untuk tujuan tertentu, harus disertai keterangan dalam tanda kurung segi empat.
Contoh: [cetak tebal dari penulis]
  Bila ada kesalahan pengutip tidak boleh memperbaikinya. Biarkan apa adanya dan beri catatan singkat [sic!] yang artinya kesalahan dari naskah asli yang dikutip dan penulis (pengutip) tidak bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.
Contoh: … hal itu memiliki makan [sic!] yang ambigu.
  Menghilangkan bagian yang dikutip dibolehkan asalkan tidak mengakibatkan perubahan makna. Untuk penghilangan bagian kalimat dengan titik tiga. Jika yang dihilangkan lebih dari satu baris, maka digantikan dengan titik sepanjang satu barisan.
Cara Mengutip: Kutipan Langsung Pendek
  Kutipan langsung pendek = kutipan tdk lebih dari 4 baris
  Kutipan diintegrasikan langsung dalam teks
  Jarak baris kutipan sama dengan jarak baris teks yang ada (2 atau 1½ spasi)
  Kutipan diapit dengan tanda kutip (“…”)
Contoh:
       Terkait dengan keindahan bahasa sastra Semi (1993: 81) menyatakan bahwa “bagaimanapun juga kemampuan penulis dalam mengeksploitasi kelenturan bahasa akan menimbulkan kekuatan dan keindahan bahasa.
Cara Mengutip: Kutipan Langsung Panjang
  Kutipan langsung panjang = kutipan 4 baris atau lebih
  Kutipan dipisahkan dengan badan teks
  Kutipan berjarak 1 spasi (badan naskah biasanya 2 atau 1½ spasi)
  Kutipan tidak selalu menggunakan tanda kutip (boleh ada, boleh tidak)
  Seluruh kutipan diletakan menjorok ke dalam (5 – 7 ketukan)
  Jika terjadi, kutipan dalam kutipan, gunakan tanda kutip tunggal/jamak.
Contoh:
Terjemahan karya ilmiah dalam bahasa Indonesia banyak yang tidak memuaskan karena para penerjemah tidak terlatih dalam ilmu penerjemahan. Misalnya salah satu terjemahan berikut ini.
“Suatu pikiran yang telah tersebar dengan luas sekali orang banyak menggambarkan buku-buku sebagai benda tak berjiwa, tidak effektif (sic!), serba damai yang pada tempatnya sekali berada dalam kelindungan-kelindungan sejuk dan ketenangan akademis dari universitas-universitas dan tempat …” (Sani, 1959: 7).
Cara Mengutip: Kutipan Tidak Langsung
  Yang dikutip hanya ide pokoknya, bahasa kutipan dengan bahasa sendiri
  Kutipan diintegrasikan dalam badan naskah/teks
  Jarak bagian kutipan sama dengan jarak badan teks lainnya
  Kutipan tidak menggunakan tanda kutip
Contoh:
Bentuk tulisan faktual yang berupa recount (penceritaan kembali) dalam media massa sangat beragam. Hal ini disebabkan sejalannya tujuan penulisan sebuah recount yang mengarah pada bentuk hiburan atau pemberian informasi (Callaghan & Rothery, 1993: 53). Banyak rubrik surat kabar nasional yang menyediakan tempat untuk pembaca untuk terlibat dalam komunikasi nasional yang dijalin dalam bentuk artikel-artikel.
Cara Mengutip: Kutipan Sumber Kedua
  Pengutip harus menyebutkan kedua sumber  yang   ada
Contoh:
  Lorsbach dan Tobin (dalam Paulina dkk., 2001: 3-4) mengatakan bahwa pengetahuan ada dalam diri seseorang yang sedang mengetahui. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang (dosen) kepada orang lain (mahasiswa).
Kutipan dapat diperjelas sumber rujukannya dalam bentuk catatan kaki atau daftar pustaka
J Kutipan dapat bersumber dari ucapan lisan asalkan ada pengesahan dari penuturnya.
J Hendaknya pengutipan dibuat secara bervariasi.

TATA CARA PENULISAN BIBLIOGRAFI
 DALAM KARYA ILMIAH
Pengertian
n  Bibliografi = Daftar Pustaka = Sumber Referensi = Daftar Rujukan
n  Yaitu suatu daftar yang berisikan judul-judul buku, artikel, dan bahan terbitan lain yang dijadikan sebagai sumber rujukan dalam tulisan.
Fungsi Daftar Pustaka
n  Mendeskripsikan sumber referensi secara jelas
n  Melengkapi keterangan dalam catatan kaki
Unsur Bibliografi
n  Nama Pengarang
n  Judul Buku / Artikel / Terbitan
n  Identitas / Data Publikasi
Sumber dari BUKU
n  Buku satu penulis
Arifin, E. Zainal. 1999. Teknik Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Gramedia.
n  Buku 2 atau 3 penulis
Oliver, Robert T. and Rupert Cortright. 1985. New Training for Effective Speech. New York: Henry Holt and Company, Inc.
Enkvist, Nunnan E., Spencer Jou, and Murry Gregory. 1989. Linguistic and Style. London: Oxford Universiti Press.
n  Buku lebih dari 3 penulis
Hasan, Aulia H., dkk. 2005. Model Pembelajaran Bahasa Terpadu. Bandung: Nuansa.
n  Buku Edisi (yang ada perubahannya)
Vos, Jeannette dan Gordon D. 2001. Revolusi Cara Belajar (Edisi Revisi). Bandung: Kaifa.
n  Buku Terjemahan
Multatuli. 1972. Max Havelar atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda. Terj. HB. Jassin. Jakarta: Djambatan.
Wellek, Rene dan Warren Austin. 1942. Pengantar Teori Sastra. Terj. Theory of Litterature oleh Melani Budianta. Jakarta: Gramedia.
n  Buku Kumpulan Artikel
Fletcher, Joe (Ed.). 2000. Menulis Artikel yang Baik. Jakarta: Binarupa.
Syafi’e, Imam dan Abdullah Hamid (Eds.). 2002. Berbagai Polemik Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: Beranda Press.
Sumber dari ARTIKEL
n  Artikel Jurnal
Efendi, Anwar. 2005. “Alienasi Tokoh Utama dalam Novel Pol Karya Putu Wijaya”. Litera. Vol. 4, Nomor 1, Januari.
n  Artikel Majalah
Linda, Inggriani. 2003. “Menimba Ilmu Lewat Jaringan Internet”. Intisari. Agustus, Nomor 431.
n  Artikel Koran
Silalahi, Badar. 2007. “Mencermati Potret Buram Pendidikan di Indonesia”. Kompas. 01 Mei, halaman 5.
n  Artikel Buku Kumpulan Artikel
Sadtono, E. 2001. “Kompetensi Komunikatif: Mau Kemana?” dalam Sumardi (Ed.). Berbagai Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
n  Artikel dalam Ensiklopedi
Wright, J.T. 1969. “Language Varieties: Language and Dialect”. Encyclopaedia of Linguistics, Information and Control. Oxford: Pergamon Press Ltd.
n  Artikel Tanpa Penulis
“Pemuda Indonesia: Antara Harapan dan Beban!”. 2002. Hidayah. Tahun 3, Edisi 27 Rajab/Sya’ban 1424 H/Oktober.
Sumber dari MAKALAH Seminar dll.
Budiman, Firmansyah. 2008. “Gejala Awal Trauma Anak Korban Kekerasan”. Makalah disajikan dalam Seminar Pelanggaran HAM pada Anak Indonesia, pada 20 April 2008 di Hotel Garuda Yogyakarta.
Waseso, M. G. 2001. “Isi dan Format Jurnal Ilmiah”. Makalah disajikan dalam Lokakarya Penulisan Artikel dan Pengelolaan Jurnal Ilmiah, Universitas Lambungmangkurat, Banjarmasin, 9 – 11 Agustus.



Sumber dari INTERNET
n  Artikel Karya Individual
Hernowo. 2006. Mengikat Makna: Sebuah Proses Kreatif Membaca dan Menulis yang Memberdayakan Diriku. Diakses dari http://www.ekuator.co.id, pada tanggal 9 Maret 2006.
n  Artikel Jurnal Online
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan (Online). Jilid 5. No. 4. Diakses dari http://www.malang.ac.id, pada 20 Januari 2000.
n  Bahan Diskusi
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. Netrain Discussion List (Online). Netrain@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses tanggal 22 November 1995.
n  E-mail Pribadi
Naga, Dian Sumitro. 2007. Artikel untuk Litera. naga_uny@indo.net.id 1 Oktober. E-mail kepada Ali Sumirah (litera@uny.fbs.org)
Sumber dari DOKUMEN RESMI
Pusat Pembinan dan Pengembangan Bahasa. 1987. Pedoman Umum Pembentukan istilah. Jakarta: Depdikbud.
Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sisdiknas. 1999. Jakarta: Armada Duta.
Sumber dari KAMUS/ENSIKLOPEDI
Merriam-Webster’s Collegiate Dictionary (10th Ed.) 1992. Springfield: Merriam Inc.
Sadie, S. 2000. Kamus Tiga Bahasa (Indonesia – Inggris – Arab). Yogyakarta:  Mulangreh.

Sumber dari 
SKRIPSI/TESIS/DESERTASI/LAPORAN PENELITIAN
Benjamin, Wardoyo. 1999. Sikap Orang Hindu Jawa dalam Sketsa-sketsa Umar Kayam. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Lemlit UNY.
Wartomo, Adi. 2002. “Analisis Poligami dalam Novel-novel Indonesia”. Skripsi . Jurusan Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS, UNY.
Hal Penting dalam Penulisan DP
n  Nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah
n  Gelar akademik tidak perlu dicantumkan
n  Penyusunan DP secara alfabetis
n  Tidak ada penomoran antarpustaka
n  Apabila tidak selesai dalam 1 baris, dilanjutkan ke baris selanjutnya dengan dijorokkan ke dalam 5-7 ketukan
n  Jarak antarpustaka 2 spasi
n  Jarak interpustaka (yang tidak cukup dalam 1 baris) 1 spasi
n  Setiap penulisan pustaka diakhiri tanda titik
n  Penulis yang sama dalam satu daftar dituliskan sekali, yang berikutnya (berturutan) cukup dengan ----- atau _____
Untuk penulis yang sama dengan tahun yang sama tapi judul buku berbeda, beri tanda a, b, c, dst. di belakang tahun terbitnya





Tidak ada komentar:

Posting Komentar